Motivasi, Artikel, dan Segala opini tentang saya
Kita agaknya harus memebrikan semacam ucapan congrats kepada timur, yang mana sudah terpilih menjadi Kapolri baru. NAmun,timur, kapolri yang baru adalah merupakan kandidat yang controversial. Baru dating, tiba-tiba langsung menohok dan langsung menang. Disini agaknya perlu dicurigai namun terlepas dari itu, nyata-nyatanya tidak ada pertengkaran sendiri di tubuh kapolri. Lebih dari itu, apabila kita mau berfikir positif, kita sebaiknya melihat kinerja timur ini selama 100 hari kedepan.Kita perlu mengetahui banyak sekali yang harus dibenahi, mulai dari diskriminasi. Termasuk dalam hal ini diskriminasi tentang jabatan yang bersal dari background akpol dan non-akpol (semacam caba). Kemudian tentang kesetaraan jender yang digembar-gemborkan oleh Jaringan Islam Liberal, seprtinya patut menjadi inspirasi bagi Kapolri baru untuk mereformasi tubuh polisi, mnejadikan staff polwan bukan hanya sebagai sebatas "pelayan" saja.Kemudian, kapolri harus perlu juga melakukan lebih banyak sidak kepada para anggotanya. Ini antara laib sebagai bentuk perwujudan sikap proaktif polisi untuk memerangi maraknya kasus "di balik layar" / back-scene yang seringkali tidak terungkap hingga menjadi gunung es. Seperti kasus ditemukannya narkoba di saku polisi dan sebagainya. Kapolri juga perlu menginvestigasi tentang adanya jaringan narkoba dan penyelundupannya yang sudah merantai di dalam penjara, maupun adanya pungli (pungutan liar) di dalam penjara. Diharapkan dengan dibantu oleh menteri pertahanan diharapkan sidak ini dilaksanakan secara menyeluruh, termasuk sweeping tentang persamaan fasilitas di penjara. Masih terngiang di benak kita adanya penjara Artalyta Suryani yang serasa bintang 3 di dalam penjara. Ini merupakan cermin diri seorang kapolri untuk segera membenahi di tubuh polisi. Kemudian kita juga perlu membuat rutan ini di daerah-daerah tertentu, di-set agar layak untuk didiami. Kemudian polisi mulai perlu merazia korupsi di tubuh polisi sendiri, seperti tentang jabatan atau yang berhubungan. Di jalan-jalan saat ada razia diharapkan peran serta polisi tidak hanya menarik pungutan kepada pengguna jalan, namun polisi juga apabila menarik pungutan sebaiknya dengan mempertimbangkan kesalahan-kesalahan yang ada. Caranya adalah dengan melakukan sidak atau inspeksi mendadak secara berkala dan acak. Dengan memperhatikan habit seperti ini, diharapkan juga peran Litbang polri sendiri untuk melakukan survey dari hasil Litbang dalam rangka sidak tadi sehingga apabila datanya sudah available maka akan memudahkan polisi mengurut benang kusut yang terjadi pada setiap kasus sampai ke akar-akarnya
Kita agaknya harus memebrikan semacam ucapan congrats kepada timur, yang mana sudah terpilih menjadi Kapolri baru. NAmun,timur, kapolri yang baru adalah merupakan kandidat yang controversial. Baru dating, tiba-tiba langsung menohok dan langsung menang. Disini agaknya perlu dicurigai namun terlepas dari itu, nyata-nyatanya tidak ada pertengkaran sendiri di tubuh kapolri. Lebih dari itu, apabila kita mau berfikir positif, kita sebaiknya melihat kinerja timur ini selama 100 hari kedepan.
Kita perlu mengetahui banyak sekali yang harus dibenahi, mulai dari diskriminasi. Termasuk dalam hal ini diskriminasi tentang jabatan yang bersal dari background akpol dan non-akpol (semacam caba). Kemudian tentang kesetaraan jender yang digembar-gemborkan oleh Jaringan Islam Liberal, seprtinya patut menjadi inspirasi bagi Kapolri baru untuk mereformasi tubuh polisi, mnejadikan staff polwan bukan hanya sebagai sebatas "pelayan" saja.
Kemudian, kapolri harus perlu juga melakukan lebih banyak sidak kepada para anggotanya. Ini antara laib sebagai bentuk perwujudan sikap proaktif polisi untuk memerangi maraknya kasus "di balik layar" / back-scene yang seringkali tidak terungkap hingga menjadi gunung es. Seperti kasus ditemukannya narkoba di saku polisi dan sebagainya.
Kapolri juga perlu menginvestigasi tentang adanya jaringan narkoba dan penyelundupannya yang sudah merantai di dalam penjara, maupun adanya pungli (pungutan liar) di dalam penjara. Diharapkan dengan dibantu oleh menteri pertahanan diharapkan sidak ini dilaksanakan secara menyeluruh, termasuk sweeping tentang persamaan fasilitas di penjara. Masih terngiang di benak kita adanya penjara Artalyta Suryani yang serasa bintang 3 di dalam penjara. Ini merupakan cermin diri seorang kapolri untuk segera membenahi di tubuh polisi. Kemudian kita juga perlu membuat rutan ini di daerah-daerah tertentu, di-set agar layak untuk didiami.
Kemudian polisi mulai perlu merazia korupsi di tubuh polisi sendiri, seperti tentang jabatan atau yang berhubungan. Di jalan-jalan saat ada razia diharapkan peran serta polisi tidak hanya menarik pungutan kepada pengguna jalan, namun polisi juga apabila menarik pungutan sebaiknya dengan mempertimbangkan kesalahan-kesalahan yang ada. Caranya adalah dengan melakukan sidak atau inspeksi mendadak secara berkala dan acak. Dengan memperhatikan habit seperti ini, diharapkan juga peran Litbang polri sendiri untuk melakukan survey dari hasil Litbang dalam rangka sidak tadi sehingga apabila datanya sudah available maka akan memudahkan polisi mengurut benang kusut yang terjadi pada setiap kasus sampai ke akar-akarnya
Post a Comment
Pembaca yang budiman, Selamat datang di Blog nya Cemol, Saya hanyalah seonggok daging yang diberi kekuatan untuk menulis bait-per-bait, kata-per-kata. Seorang Pembelajar sejati di bidang medis. Suka baca buku kedokteran, motivasi. Saya orang keturunan jawa merauke yang lahir besar di kabupaten Mappi, kota tercinta 1000 rawaBlog ini berisi motivasi dan opini. Dengan ada kritikan, maka diharap ada feedback sehingga suatu regulasi bisa tertata lebih apik. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment