Motivasi, Artikel, dan Segala opini tentang saya
Kita semua sudah melewati hari idul adha dengan hati yang lapang, karena secara tidak langsung kita membagikan apa yang kita punyai dalam bentuk zakat yang secara tidak langsung kepada kaum dhuafa. Ini membuat kita secara tidak langsung melepaskan suatu ‘energi’ di dalam hati kepada alam semesta sedemikian hingga kita membuat suatu rasa yang nyaman. Energi-energi tadi secara tidak langsung mengumpul, terseleksi sendiri oleh alam semesta, dan disalurkan secara tidak langsung kepada orang yang berhubungan, walaupun itu tidak terikat dengan hubungan tertentu semacam pertalian saudara. Dan energi itu bisa berubah dalam bentuk energi lain sesuai dengan kesetimbangan alam (homeostatis). Agak susah memang menalar bahasa filosofis apabila dikaitkan dengan esensi memberi pada Idul Adha dikaitkan dengan efek yang dihasilkan setelah member, tapi itu yang terjadi. Ya, benar, hokum kekekalan energi berlaku disini, energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi energi berubah menjadi bentuk yang lain (steady)Menurut buku The Secret, yang sempat menggemparkan dunia permotivasian, didalamnya diberikan suatu postulat, tentang Law of attraction, yang salah satu isinya pada intinya berisi, “Kau yang menanam, Kau yang memetik”, layaknya hukum aksi reaksi di dalam ilmu fisika, ketika kau meninju dinding, dinding tadi juga akan memantulkan efek yang sama berupa energi dari hasil tinju yang kamu lakukan, setara dengan apa yang kau tinjukan. Benar, seberapa kita meninju dinding, seberapa sakit juga yang kita rasakan dari hasil tinjuan kita itu sendiri.Apabila kita mengkaitkan kepada Kaum Dhuafa atas apa yang kita beri dalam rangka Hari Idul Adha, kita bisa melihat suatu efek aksi reaksi atau hukum Attraction berlaku disini, walaupun secara kita tidak menyadari entah itu secara implisit maupun secara eksplisit. Mungkin dengan kita memberikan semacam hewan kurban, kemudian rejeki kita dilancarkan. Ini secara tidak langsung dibuktikan oleh para ilmuwan dan intelektual Eropa itu sendiri yang menemukan Law of Attraction. Bahkan kita bisa menemukan dalam majalah-majalah islami, ataupun secara tidak langsung pengakuan dari tetangga kita, saudara kita, ataupun bahkan di televisi sekalipun. Tentang orang yang kaya karena zakat, hutang-hutang yang terlunasi padahal tidak ada uang sekalipun ataupun penghasilan tidak menentu tetapi sanggup membayar dengan justru mengorbankan beberapa rupiah saja. Karena kita tahu esensi zakat itu sendiri sama seperti infak/sodakoh secara garis besar, namun ada aturan tersendiri dalam pengaturannya. Sehingga tidak heran apabila terdapat buku ataupun artikel-artikel the miracle of zakat. Bahkan seorang Ustadz pun ada yang mengkhususkan pada bidang bersodakoh, zakat ataupiun yang terkait dengan itu seperti Ustadz Yusuf Mansur.Melihat banyak musibah- musibah yang terjadi di Indonesia, hingga ada dalam ranah komunitas internet menamakan dirinya komunitas “pray for Indonesia” hingga dalam ranah dunia yang asli, semua berdoa, berharap bahwasanya bencana tidak terjadi di Indonesia kembali. Walaupun ada yang berkata bahwasanya bencana merupakan suatu pertanda akan pergantian kekuasaan presiden, timbulnya Satrio Piningit. Tetapi bila kita mengetahui dengan mengacu pada Law of Attraction ini, kita bisa melihat bahwasanya sebelum kejadian ini, pasti ada yang ‘mengawali’ memberikan sesuatu aksi yang negatif secara kronik (sedikit demi sedikit tetapi persisten atau teratur baik itu teratur secara sengaja maupun teratur secara tidak sengaja). Baik itu secara personal maupun secara massal.Dengan masih suasana Idul Adha ini, apabila kita kaitkan dengan aksi zakat yang kita kaitkan, mari kita bersama-sama membersihkan niat kita dari perzakatan ini untuk tujuan komersil, alihkan lah tujuan komersil itu kepada tujuan yang lebih bermanfaat seperti, doakanlah orang-orang korban bencana, berharap karma tidak menimpa balik, kalaupun itu memang sebagai sebuah karma, biarkanlah alam yang mengatur, kita hanya bisa berdoa, memberikan semacam energi tidak terlihat untuk membuat para korban-korban bencana mentawai, merapi maupun korban-korban bencana lain lebih ringan. Berdoalah pula untuk alam, berharaplah alam memberikan nilai positif untuk kita.Bila dikaitkan dengan banyaknya acara televisi, kita pun bahkam melihat banyak fenomena-fenomena seperti yang dulunya acara televisi gosip berisi tentang gosip, kita bahkan melihat acara-acara tertentu menampilkan sosok semacam Andi Soraya yang berkurban di dalam selnya, tetapi disisi lain kita melihat seseorang melepaskan energi positifnya ke semesta, kitapun melihat berita televisi mengenai berkurangnya pembeli daging kurban di daerah Sleman, pembeli anjlok hingga setengahnya. Agaknya kita juga melihat secara tidak langsung efek yang diberikan semesta akibat adanya Musibah ini. Ini saatnya kita menata rasa, hati dan keikhlasan untuk membantu melepaskan ‘energi’ positif dengan berzakat salah satunya.Merajut Asa dengan kaum DhuafaSetelah kita melihat dampak krusial dan gamblang secara tidak langsung mengenai zakat, kitapun jangan melupakan esensi dari pemberian zakat yang utama, yakni meringankan kaum Dhuafa. Kaum Dhuafa banyak membutuhkan uluran kita, salah satunya dengan zakat, bahkan penulis sendiri pernah mendengar ungkapan, “apabila seluruh masyarakat Indonesia melakukan upaya zakat, maka Negara Indonesia akan menajdi Negara yang kaya”. Bahkan Negara Malaysia dan Brunei beberapa bulan yang lalu sudah mencanangkan metode sistem zakat untuk pengaturan salah satu sistem aliran keuangan Negara mereka. Ini merupakan salah satu terobosan sistem Negara mereka untuk meningkatkan harapan hidup para kaum Dhuafa, hingga merajut asa mereka untuk mempunyai kehidupan sama dengan kita. Selamat Hari Raya Idhul Adha 1431 hijriyah.sumber gambar : farhansyaddad.wordpress.com
Post a Comment
Pembaca yang budiman, Selamat datang di Blog nya Cemol, Saya hanyalah seonggok daging yang diberi kekuatan untuk menulis bait-per-bait, kata-per-kata. Seorang Pembelajar sejati di bidang medis. Suka baca buku kedokteran, motivasi. Saya orang keturunan jawa merauke yang lahir besar di kabupaten Mappi, kota tercinta 1000 rawaBlog ini berisi motivasi dan opini. Dengan ada kritikan, maka diharap ada feedback sehingga suatu regulasi bisa tertata lebih apik. Semoga bermanfaat.
1 komentar:
Post a Comment