Motivasi, Artikel, dan Segala opini tentang saya
Ada kalanya kita sebagai manusia ditakdirkan untuk menjadi orang yang baik dan buruk. Misalnya, saat saya melihat teman saya memelas, saya ingin berbagi sesuatu sesuai keinginannya, dan pada saat yang sama kita bisa saja tidak memberikan apa yang ia inginkan disebabkan karena suatu hal, yah.. saya anggap itu "berkelit" terhadap diri kita sendiri, nah itulah yang membuat hati kita itu ternoda oleh karena anggapan kita atas orang lain. "Kalau misalnya saya kasih, ntar saya nanti bagaimana donk..? " Begitulah kira-kira...
Untuk menjaga diri kita agar selalu dalam keadaan "mau berbagi" sebenarnya mudah kalau kita mengikuti kata hati kita yang menurut Ary Ginanjar Agustian, founder ESQ disebut "anggukan universal". Untuk mengasah kata hati kita, ada baiknya anda membaca artikel tentang 4 alasan ini, untuk mengalahkan argumen yang datang tanpa diundang...
1. Ingat Hukum Aksi Reaksi
Apabila kita meninju tembok, semakin kuat kita meninju,semakin kuat kita merasakan kekuatan "balasan" yang diasilkan oleh tembok yang barusan kita tonjok, mengenai tangan kita.. Saya kira itu adalah analogi yang pas untuk menggambarkan tentang kehebatan "memberi".. Semakin kita banyak memberi, semakin kita bisa mendapat banyak hasil, walaupun itu tidak langsung atau isa pula secara langsung..
2. Menyatu dengan Alam
Di alam, selain berlaku hukum rimba, juga berlaku pula hukum memberi.. Dengan memberi, kita berarti telah mengikuti "arus" alam, yang mana semakin kita tidak melawan arus, semakin kita bisa merasakan apa artinya hidup. Tumbuhan memberikan oksigen sebagai timbal balik karena manusia memberikan "polusi", ayam yang bertelur, yang biasa kita makan memberikan nilai gizi yang tinggi dan sebgai timbal baliknya, manusia "memberi kehidupan" kepada Ayam, atau begitu pla hewan-hewan lain yang tak kalah bergunanya, yang perlu tangan "pemberian" dari kita pihak manusia..
Jadi saya tegaskan, kita dan alam adalah menyatu. Kita memberi, alampun akan memberikan sesuatu pada kita..
3. Ingat akan hakikat Manusia
Benar, manusia adalh makhluk sosial, ia tidak bisa hidup sendiri, alo mau hidup sendiri sono ke hutan, lha wong tarzan ajah masih minta bantuan sama hewan-hewan hutan koq..
Memang, kita harus "memberikan diri kita" kepada orang lain dalam bentuk perbuatan yang baik, sikap, sifat, kebaikan atau yang lainya yang dapat membuat kita bisa berguna untuk oang lain -dan memang seharusnya kita begitu !!- Membantu orang lain termasuk bentuk pemberian segenap tenaga terhadap orang lain.. Jadi, kalau memang hati kita ada yang grundel dikarenakan kita pelit atau ogah memberi, itu sama saja kita melupakan hakikat kita sebagai manusia yang harus eksis. Dengan jalan apa..? Ya.. Memberi itu loh...!
4. Ingat bahwa roda kehidupan selalu berputar
Seperti pepatah, Selama bola masih bundar, kemenangan tidak bisa ditentukan diatas kertas. Taulah kalau kita hari ini, pasti akan berbeda dimasa yang akan datang. Nah, yang dipermasalahkan, kita saat hari ke depan kita kaya atau miskin..?
Sekarang, jangan jadikan memberi itu sebagai beban, tetapi sebagai kebutuhan.. Berani ???
Memberi sdh menjadi kesadaran global, dalam dunia bisnis dikenal istilah CSR, Corporate Social Responsibility
Post a Comment
Pembaca yang budiman, Selamat datang di Blog nya Cemol, Saya hanyalah seonggok daging yang diberi kekuatan untuk menulis bait-per-bait, kata-per-kata. Seorang Pembelajar sejati di bidang medis. Suka baca buku kedokteran, motivasi. Saya orang keturunan jawa merauke yang lahir besar di kabupaten Mappi, kota tercinta 1000 rawaBlog ini berisi motivasi dan opini. Dengan ada kritikan, maka diharap ada feedback sehingga suatu regulasi bisa tertata lebih apik. Semoga bermanfaat.
1 komentar:
Memberi sdh menjadi kesadaran global, dalam dunia bisnis dikenal istilah CSR, Corporate Social Responsibility
Post a Comment