Motivasi, Artikel, dan Segala opini tentang saya
Tahun ini ada banyak siswa yang gagal dalam Ujian Nasional, salah satu pilihan yang ada ialah mengikuti Ujian Paket C, tetapi tentunya ijazahnya bukan dari sekolah tempat mereka 3 tahun belajarBerbicara soal ijazah, syarat minimal jika mau kerja adalah SMA, jadi kalo mau kerja harus punya ijazah SMA donk…Dilematis memang, di satu sisi, ada banyak orang yang dengan mudahnya membeli atau memalsukan ijazah untuk memperoleh pekerjaan atau jabatan namun tidak memiliki kemampuan atau keahlian, di sisi lain, ada orang yang tidak memiliki ijazah, tapi memiliki kemampuan dan keahlian..Andy F Noya terkenal sebagai host Kick Andy di Metro TV, tapi pekan lalu justru ia duduk sebagai bintang tamu. Bukan di acara Kick Andy memang, melainkan talkshow di jaringan TV kabel, Q-TV. Yang menjadi host-nya: Peter Gontha, mantan orang kuat RCTI.“Hahahahahaha…………..jadi ternyata anda tidak memiliki selembar pun ijazah kesarjanaan,” Peter Gontha bereaksi atas pengakuan Andy. Yups, ternyata Andy yang sangat cerdas tampil sebagai presenter dan host pada Kick Andy, dan juga seorang Pemimpin Redaksi itu ternyata tak lulus sarjana.Di tempat lain, seorang begawan budaya Sunda sedang asyik membahas bukunya yang berjudul: Hidup Tanpa Ijazah. Dia adalah Ajip Rosidi, yang menolak mengikuti ujian akhir SMA. Naif memang, tapi itulah faktanya.Dua kenyataan tadi kembali menggulirkan pertanyaan menggelitik: Bisakah kita hidup atau berkarir tanpa ijazah atau gelar. Lebih dalam lagi, bisakah kita menjadi orang sukses tanpa mengandalkan ijazah?Kita pernah mengenal Adam Malik yang tak pernah mengenyam bangku sekolah sehingga otomatis tak punya ijazah. Namun dengan semangat belajar otodidak yang militan telah menghantarkannya menjadi Menlu dan Wapres Indonesia.Tokoh lain yang tak punya ijazah kesarjanaan, tapi mampu menjadi tokoh yang diakui keilmuannya antara lain budayawan kondang Emha Ainun Nadjib, dan dai Aa Gym. Emha Ainun Nadjib hanya tiga bulan kuliah di FE UGM, selebihnya jadi pengembara ilmu di luar sekolah hingga dia bisa jadi manusia dengan bermacam sebutan (multifungsi). Aa Gym meski berhasil lulus, namun sampai sekarang ijazahnya di sebuah akademi tak pernah diambilnya ternyata berhasil menjadi dai dan pengusaha sukses.Ajip Rosidi bahkan lebih `radikal’ Iagi.dengan tak mau mengikuti ujian akhir SMA nya. Dia menolak ikut ujian karena waktu itu beredar kabar bocornya soal-soal ujian. Dia berkesimpulan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya kepada ijazah. “Saya tidak jadi ikut ujian, karena ingin membuktikan bisa hidup tanpa ijazah”. Dan itu dibuktikan dengan terus menulis, membaca dan menabung buku sampai ribuan jumlahnya. Walhasil sampai pensiun sebagai guru besar tamu di Jepang, Dia yang tidak punya ijazah SMA , pada usia 29 tahun diangkat sebagai dosen luar biasa Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran. Lalu jadi Direktur Penerbit Dunia Pustaka Jaya, Ketua Ikapi Pusat, Ketua DKJ dan akhirnya pada usia 43 tahun menjadi profesor tamu di Jepang sampai pensiun.Mengapa tiba-tiba saya membahas hal ini? Tidak lain karena keprihatinan saya dengan budaya dunia profesional di negeri ini yang masih sangat mengagungkan ijazah sebagai parameter utama. Bukan, jam terbang dan portofolio real seseorang.Teman saya, yang kini Chief Editor (Kepala Biro) Kantor Berita Foto European Photopress Agency (EPA) di Indonesia mengawali karirnya sebagai fotografer tanpa ijazah (meski ia seorang sarjana Biologi). Bahkan, hingga di usianya yang mendekati 40 tahun, belum pernah ia pegang ijazah kesarjanaannya itu karena ia memang tidak pernah mengambil ijazahnya. Namun, kantor berita foto AFP, yang menjadi tempat pertamanya berkiprah sebagai fotografer, tak mempedulikan itu.Kemarin, untuk penulisan beberapa buku, kami para penulis dimintai ijazah. Kami paham betul, itu semata demi alasan administratif, belaka. Tapi, naif, jika itu kemudian menggugurkan profesionalisme yang sudah dirintis.sumber:http://kalipaksi.multiply.com/journal/item/79
Post a Comment
Pembaca yang budiman, Selamat datang di Blog nya Cemol, Saya hanyalah seonggok daging yang diberi kekuatan untuk menulis bait-per-bait, kata-per-kata. Seorang Pembelajar sejati di bidang medis. Suka baca buku kedokteran, motivasi. Saya orang keturunan jawa merauke yang lahir besar di kabupaten Mappi, kota tercinta 1000 rawaBlog ini berisi motivasi dan opini. Dengan ada kritikan, maka diharap ada feedback sehingga suatu regulasi bisa tertata lebih apik. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment